Rasulullah saw bersabda:
"Sedekah dapat menolak kematian yang
buruk." (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)
Beliau juga bersabda:
"Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya
sedekah dapat menambah harta yang banyak.
Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah
menyayangi kalian." (Al-Wasail 6: 255, hadis ke
11)
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Mohon datangkan rizki dengan sedekah,
barangsiapa yang meyakini hari esok ia akan
bersikap dermawan dengan pemberian,
sesungguhnya Allah menurunkan pertolongan
sesuai dengan kadar hari ini." (Al-Wasail 6: 255)
Imam Ja'far sh-Shadiq (sa) berkata:
"Obati penyakitmu dengan sedekah, tolaklah
bala' dengan doa, dan mohon datangkan rizkimu
dengan sedekah, karena sesungguhnya sedekah
dapat mengusir tujuh ratus setan dari depan
dagu…" (Al-Wasail 6: 260, hadis ke 1)
Nabi saw bersabda:
"Sebaik-baik harta seseorang dan simpanannya
adalah sedekah." (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 14)
Rasulullah saw bersabda:
"Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa
yang memulai pagi harinya dengan sedekah ia
tidak akan terkena sasaran bala'." (Al-Wasail 6:
257, hadis ke 15)
"Sedekah dapat menolak kematian yang
buruk." (Al-Wasail 6: 255, hadis ke 2)
Beliau juga bersabda:
"Bersedekahlah kalian, karena sesungguhnya
sedekah dapat menambah harta yang banyak.
Maka bersedekahlah kalian, niscaya Allah
menyayangi kalian." (Al-Wasail 6: 255, hadis ke
11)
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Mohon datangkan rizki dengan sedekah,
barangsiapa yang meyakini hari esok ia akan
bersikap dermawan dengan pemberian,
sesungguhnya Allah menurunkan pertolongan
sesuai dengan kadar hari ini." (Al-Wasail 6: 255)
Imam Ja'far sh-Shadiq (sa) berkata:
"Obati penyakitmu dengan sedekah, tolaklah
bala' dengan doa, dan mohon datangkan rizkimu
dengan sedekah, karena sesungguhnya sedekah
dapat mengusir tujuh ratus setan dari depan
dagu…" (Al-Wasail 6: 260, hadis ke 1)
Nabi saw bersabda:
"Sebaik-baik harta seseorang dan simpanannya
adalah sedekah." (Al-Wasail 6: 257, hadis ke 14)
Rasulullah saw bersabda:
"Mulai pagi harimu dengan sedekah, barangsiapa
yang memulai pagi harinya dengan sedekah ia
tidak akan terkena sasaran bala'." (Al-Wasail 6:
257, hadis ke 15)
SEDEKAH DAN KESEMPURNAAN IMAN
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Tidaklah sempurna keimanan seorang hamba
sehingga ia melakukan empat hal: Berakhlak baik,
bersikap dermawan, menahan karunia dari
ucapan, dan mengeluarkan karunia dari
hartanya." (Al-Wasail 6: 259, hadis ke 21)
TANGAN ALLAH DAN TANGAN PEMBERI
Rasulullah saw bersabda:
"Tangan itu ada tiga: tangan Allah paling atas,
berikutnya tangan pemberi, dan tangan peminta
paling bawah. Maka berikan karuniamu dan
jangan lemahkan dirimu." (Al-Wasail 6: 263, hadis
ke 4)
BERSEKAH WALAUPUN SEDIKIT
Rasulullah saw bersabda:
"Berdekahlah walaupun segantang korma,
walaupun sebagian dari segantang, walaupun
segenggam korma, walaupun sebiji korma,
walaupun separoh korma. Barangsiapa yang
belum mendapatkannya maka bersedakahlah
dengan ucapan yang baik. Karena sesungguhnya
kamu akan menjumpai Allah dan Dia akan
bertanya kepadamu: 'Apakah Aku belum berbuat
sesuatu untukmu? Apakah Aku belum
menciptakan pendengaran dan penglihatan
untukmu? Apakah Aku belum mengkaruniakan
padamu harta dan anak? Kamu tentu akan
menjawab: Tidak (semuanya sudah). Kemudian
Allah swt berfirman: 'Lihatlah apa yang telah
kamu lakukan pada dirimu. Kemudian ia akan
melihat apa yang telah ia lakukan, ia melihat ke
depan dan ke belakang, ke kanan dan ke kiri.
Maka saat itulah ia tidak akan mendapatkan
sesuatu pun yang dapat menjaga wajahnya dari
api neraka." (Al-Wasail 6: 264, hadis ke 1)
SEPOTONG ROTI DAN SEPOTONG DAGING ANAK
Imam Ali Ar-Ridha (sa) berkata:
Pernah terjadi musim kemarau panjang menimpa
Bani Israil selama beberapa tahun berturut-turut.
Saat itu ada seorang ibu memiliki sepotong roti,
saat ia akan memakan roti itu datanglah seorang
pengemis dan berkata: wahai hamba Allah, aku
lapar. Ibu itu berkata: Apakah saatnya zaman
seperti ini bersedekah? Kemudian ia
mengeluarkan sepotong roti itu dari mulutnya,
lalu memberikan pada pengemis itu. Saat itu
anaknya sedang mencari kayu bakar di padang
pasir, lalu datanglah srigala dan membawa anak
itu. Kemudian terdengarlah teriakan, sang ibu
terkejut lari ketakutan akan bahaya srigala itu.
Saat itulah Allah mengutus malaikat Jibril, lalu ia
mengeluarkan anak itu dari mulut srigala dan
memberikan pada ibunya. Jibril berkata pada
sang ibu: wahai hamba Allah, bukankah kamu
sangat ridha? sepotong roti digantikan dengan
sepotong daging (keselamatan anakmu)." (Al-
Wasail 6: 264, hadis ke 4)
ALLAH YANG MENGAMBIL SEDEKAH
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata bahwa Allah
berfirman:
"Untuk menggenggam segala sesuatu Aku
mewakilkan kepada selain-Ku kecuali sedekah,
Aku sendiri dengan tangan-Ku yang
mengambilnya, sekalipun seseorang bersedekah
dengan satu biji korma atau sebelah biji korma.
Lalu Aku menambahkan baginya sebagaimana ia
menambahkan sebelum meninggalkannya.
Sehingga kelak pada hari kiamat ia akan
mendapat pahala seperti pahala perang Uhud
bahkan lebih besar dari pahala perang
Uhud." (Al-Wasail 6: 265, hadis ke 7)
AWALI PAGI HARI DENGAN SEDEKAH
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Awali pagi harimu dengan bersedekah, gemarlah
bersedekah. Tidak ada seorangpun mukmin yang
bersedekah karena mengharapkan apa yang ada
di sisi Allah untuk menolak keburukan yang akan
turun dari langi ke bumi pada hari itu, kecuali
Allah menjaganya dari keburukan itu." (Al-Wasail
6: 267, hadis ke 3)
SEDEKAH PENOLAK BALA'
Rasulullah saw berwasiat kepada Ali bin Abi
Thalib (sa):
Wahai Ali, sedekah itu dapat menolak takdir
mubram (yang telah ditetapkan). Wahai Ali,
silaturahim dapat menambah umur. Wahai Ali,
tidak ada sedekah ketika keluarga dekatnya
membutuhkan. Wahai Ali, tidak ada kebaikan
dalam ucapan kecuali disertai perbuatan, dan
tidak ada sedekah kecuali dengan niat (karena
Allah)." (Al-Wasail 6: 267, hadis ke 4)
SEDEKAH PENYELAMAT DARI KEMATIAN YANG
BURUK
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
Pada suatu hari orang yahudi lewat dekat
Rasulullah saw, lalu ia mengucapkan: Assam
'alayka (kematian atasmu). Rasulullah saw
menjawab: 'Alayka (atasmu). Lalu para
sahabatnya berkata: Ia mengucapkan telah salam
atasmu dengan ucapan kematian, ia berkata:
kematian atasmu. Lalu Nabi saw bersabda:
"Demikian juga jawabanku." Kemudian Rasulullah
saw bersabda: "Sesungguhnya orang yahudi ini
tengkuknya akan digigit oleh binatang yang hitam
(ular dan kalajengking) dan mematikannya.
Kemudian orang yahudi itu pergi mencari kayu
bakar lalu ia membawa kayu bakar yang banyak.
Sebelum Rasulullah saw meninggalkan tempat itu
yahudi tersebut lewat lagi (belum mati). Maka
Rasulullah saw bersabda kepadanya: "Letakkan
kayu bakarmu." Ternyata di dalam kayu bakar itu
ada binatang hitam seperti yang dinyatakan oleh
beliau sebelumnya. Kemudian Rasulullah saw
bersabda: "Wahai yahudi, amal apa yang kamu
lakukan? Ia menjawab: Aku tidak punya kerjaan
kecuali mencari kayu bakar seperti yang aku
bawa ini, dan aku membawa dua potong roti, lalu
aku makan yang satu potong dan satu potong lagi
aku sedekahkan kepada orang miskin. Maka
Rasulullah saw bersabda: "Karena sedekah itu
Allah menyelamatkan dia." Selanjutnya beliau
bersabda: "Sedekah dapat menyelamatkan
manusia dari kematian yang buruk." (Al-Wasail 6:
267, hadis ke 4)
Muhammad bin Muslim berkata: Pada suatu hari
aku pernah bersama Imam Muhammad Al-Baqir
(sa) berada di dalam masjid Nabawi, kemudian
jatuhlah potongan kayu masjid dan mengenai
seseorang tapi tidak membayakannya padahal
mengenai kakinya. Kemudian Imam Muhammad
Al-Baqir (sa) berkata: "Tanyakan padanya apa
yang dia amalkan." Kemudian ia bertanya
kepadanya. Ia menjawab: tadi aku keluar rumah
dan membawa beberapa buah korma di sakuku,
saat aku berjumpa dengan seorang pengemis aku
sedekahkan padanya sebuah korma. Imam
Muhammad Al-Baqir (sa) berkata: "Karena
sedekah itu Allah menyelamatkanmu." (Al-Wasail
6: 269, hadis ke 6)
SEDEKAH PENYELAMAT DARI HARI NAHAS
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Antara aku dan seseorang punya perhitungan
tentang bumi. Orang itu ahli nujum, ia sengaja
keluar rumah untuk suatu urusan pada saat "Al-
Su'ud" (bulan berada di manazil Al-Su'ud), dan
aku juga keluar rumah pada hari nahas. Lalu
kami menghitungnya, lalu keluarlah untukku dua
perhitungan yang baik. Kemudian orang itu
memukulkan tangan kanannya pada tangan
kirinya, kemudian berkata: Aku belum pernah
melihat hari seperti hari ini. Aku berkata: Celaka
hari yang lain dan hari apa itu? Ia berkata: Aku
ahli nujum, aku datang padamu pada hari nahas,
aku keluar rumah pada saat Al-Su'ud, kemudian
kami menghitung, lalu keluarlah untuk Anda dua
perhitungan yang baik. Ketika itulah aku berkata
kepadanya: "Tidakkah aku pernah menyampaikan
suatu hadis yang disampaikan padaku oleh
ayahku? Yaitu Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah
dari hari nahas, maka hendak mengawali harinya
dengan sedekah, niscaya Allah
menyelamatkannya dari hari nahas itu.
Barangsiapa yang ingin diselamatkan oleh Allah
dari malam nahas, maka hendaknya mengawali
malamnya dengan sedekah niscaya ia
diselamatkan dari malam nahas itu. Kemudian
aku berkata: "Sesungguhnya aku mengawali
keluar rumah dengan sedekah; ini lebih baik
bagimu daripada ilmu nujum." (Al-Wasail 6: 273,
hadis ke 1)
SEDEKAH DI MALAM DAN SIANG HARI
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Sesungguhnya sedekah di malam hari dapat
memadamkan murka Allah, menghapus dosa
besar dan mempermudah perhitungan amal;
sedekah di siang hari dapat menumbuhkan harta
dan menambah umur." (Al-Wasail 6: 273, hadis
ke 2)
SEDEKAH YANG TERSEMBUNYI
Rasulullah saw bersabda:
"Sedekah yang tersembunyi dapat memadamkan
murka Allah swt." (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 1)
Imam Ali bin Abi Thalib (sa):
"Sesungguhnya tawassul yang paling utama
adalah bertawasul dengan keimanan kepada
Allah …, dengan silaturrahim dapat
menumbuhkan harta dan menambah umur;
dengan sedekah yang tersembunyi dapat
menghapuskan kesalahan dan memadamkan
murkan Allah Azza wa Jalla; dengan amal-amal
yang ma'ruf (kebajikan) dapat menolak kematian
yang buruk dan menjaga dari pertarungan
kehinaan…" (Al-Wasail 6: 275, hadis ke 4)
TANGAN PEMBERI BERSENTUHAN DENGAN
TANGAN ALLAH SWT
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Tidak ada sesuatu pun yang paling memberatkan
setan daripada bersedekah kepada seorang
mukmin. Karena tangannya bersentuhan dengan
tangan Allah swt sebelum bersentuhan dengan
tangan hamba-Nya." (Al-Wasail 6: 283, hadis ke
1)
Dikisahkan bahwa Imam Ali Zainal Abidin (sa)
mencium tangannya setelah memberikan
sedekah. Lalu beliau ditanyai tentangnya. Beliau
menjawab: "Karena tangan pemberi bersentuhan
dengan tangan Allah sebelum bersentuhan
dengan tangan penerimanya." (Al-Wasail 6: 303,
hadis ke 2)
Rasulullah saw bersabda:
"Tidaklah ada sedekah dari seorang mukmin
kecuali tangannya bersentuhan dengan tangan
Allah sebelum bersentuhan dengan tangan
pemintanya. Kemudian beliau membacakan
firman Allah swt: 'Tidakkah mereka mengetahui
sesungguhnya Allah menerima taubat hamba-
hamba-Nya dan menerima sedekah." (At-Taubah:
104). (Al-Wasail 6: 303, hadis ke 3)
Rasulullah saw bersabda:
"Bersedekah sepuluh, memberi pinjamanan
modal delapan belas, bersilaturrahim pada
ikhwan dua puluh, dan silaturahim pada kerabat
dua puluh empat." (Al-Wasail 6: 286, hadis ke 2)
PEMINTA TAK BOLEH DITOLAK
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
"Berilah peminta-minta walaupun hanya
dinaikkan ke atas punggung kuda (numpang naik
kendaraan)" (Al-Wasail 6: 290, hadis ke 1)
Beliau juga berkata:
"Sekiranya seorang pemberi mengetahui tentang
sesuatu yang ada dalam pemberiannya, niscaya
ia tidak akan menolak seorang pun peminta-
minta." (Al-Wasail 6: 290, hadis ke 2)
BERBAGI RASA PERSAUDARAAN
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Sesungguhnya di antara yang sangat ditekankan
oleh Allah terhadap hamba-Nya dalam kewajiban
adalah tiga hal: Sikap adil seorang mukmin
terhadap dirinya sehingga ia tidak meridhai
saudaranya kecuali apa yang ia ridhai untuk
dirinya, berbagi rasa persaudaraan dalam
hartanya, mengingat Allah dalam segala keadaan,
tidak hanya bertasbih dan bertahmid kepada
Allah tetapi juga menjauhi segala yang
diharamkan oleh Allah." (Al-Wasail 6: 298, hadis
ke 1)
JANGAN MENYEBUT-NYEBUT PEMBERIAN
Rasulullah saw bersabda:
"Sesungguhnya Allah tidak menyukai bagiku dan
para washiku dari keturunanku juga bagi para
pengikut mereka sesudahku: Bersikap sia-sia
dalam shalat, berkata kotor dalam puasa,
menyebut-nyebut pemberian sesudah
bersedekah, mendatangi masjid dalam keadaan
junub (hadas), memandang pintu kamar orang
lain, dan tertawa di kuburan." (Al-Wasail 6: 316,
hadis ke 4)
Rasulullah saw bersabda:
"Barangsiapa yang bersedekah kepada
saudaranya kemudian menyebut-nyebut
pemberiannya, maka Allah membatalkan
amalnya, dan menetapkan bebannya serta tidak
berterima kasih atas usaha." Kemudian beliau
bersabda bahwa Allah Azza wa Jalla berfirman:
"Aku mengharamkan surga atas orang yang
menyebut-nyebut pemberiannya, orang yang
bakhil, dan mengadu-domba (namimah).
Ingatlah, barangsiapa yang bersedekah dengan
suatu sedekah, maka baginya timbangan setiap
dirham seperti gunung Uhud dalam hal
kenikmatan surga. Barangsiapa yang berjalan
untuk mengantarkan sedekah kepada orang yang
membutuhkan, maka baginya juga pahala seperti
pahala yang memberi tanpa sedikit pun
mengurangi pahalanya." (Al-Wasail 6: 316, hadis
ke 5)
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Barangsiapa yang berbuat kebajikan kepada
seorang mukmin kemudian menyakiti dengan
ucapan atau menyebut-nyebut pemberiannya,
maka Allah membatalkan sedekahnya." (Al-Wasail
6: 317, hadis ke 9)
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Orang yang beriman memiliki empat tanda:
wajahnya berseri-seri, lisannya lembut, hatinya
penyayang, dan tangannya pemberi." (Al-Wasail
6: 321, hadis ke 2)
BERBUATLAH KEBAJIKAN
Rasulullah saw bersabda:
"Setiap kebajikan itu sedekah." (Al-Wasail 6: 321,
hadis ke 1)
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) menjelaskan tentang
firman Allah swt surat An-Nisa' 114:
"Tidak ada kebaikan dalam bisikan-bisikan
mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang
menyuruh (manusia) memberi sedekah, atau
berbuat yang ma'ruf, atau mendamaikan di
antara manusia." Beliau berkata: yang dimaksud
dengan berbuat yang ma'ruf adalah memberi
qiradh (pinjaman modal dengan bagi hasil)." (Al-
Wasail 6: 321, hadis ke 2)
MEMBERI MAKANAN
Imam Muhammad Al-Baqir (sa) berkata:
"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla mencintai
orang yang memberi makan … (Al-Wasail 6: 328,
hadis ke 2)
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Di antara amal yang paling dicintai oleh Allah
Azza wa Jalla adalah mengenyangkan orang
mukmin yang lapar, atau meringankan deritanya
atau menunaikan hutangnya." (Al-Wasail 6: 328,
hadis ke 3)
SEDEKAH DAN KEJERNIHAN IMAN
Imam Ja'far Ash-Shadiq (sa) berkata:
"Sebaik-baik kalian adalah kalian yang dermawan
dan seburuk-buruk kalian adalah kalian yang
bakhil. Barangsiapa yang ingin jernih imannya,
maka bersedekalah pada saudaranya dan
berusaha memenuhi kebutuhannya.
Sesungguhnya orang yang bersedekah pada
saudaranya ia dicintai oleh Yang Maha Pengasih,
dan saat yang sama mengusir setan, selamat dari
neraka dan masuk surga." Kemudian beliau
berkata kepada Jamil: Wahai Jamil, sampaikan hal
ini kepada sahabat-sahabatmu yang mulia! Jamil
bertanya: Siapakah sahabat-sahabatku yang
mulia? Beliau menjawab: "Mereka yang berbuat
kebajikan (bersedekah) kepada saudara-
saudaranya dalam kesulitan dan
kemudahan." (Al-Wasail 6: 332, hadis ke 2)
(sumber dari http://majlisdakwahku.blogspot.co.id/2015/01/dahsyatnya-rahasia-bersedekah.html)